Syekh Muhammad kahfi Tsani adalah pendiri ponpes
Somalangu Kebumen periode ke 2, setelah sebelumnya pernah berdiri pondok
Somalangu Kuno yang didirikan oleh Syekh Muhammad Kahfi Awal pada masa
pemerintahan Panembahan Senopati ( raja pertama Mataram Islam ) yang
sepeninggal Beliau kemudian hilang dimakan zaman seiring dengan tidak
adanya regenerasi pada waktu itu ( Fatroh ) dan juga karena bentuk
bangunan yang masih sangat sederhana.
Syekh Muh.
Kahfi Tsani adalah salah seorang putra dari Kyai Marwan "Ali Menawi "
bin Zaenal Abidin Banjursari Buluspesantren bin Syekh Yusuf
Buluspesantren bin Djawahir bin Muhtarom bin Syekh Muhammad Kahfi Awal.
Sejak
kecil, Muh. Kahfi dititipkan oleh ayahnya di pondok milik Sayyid Taslim
Tirip Purworejo bin Tolabudin bin Sayyid Muh. Alim Basaiban Bulus
Purworejo. Di sana Muh . Kahfi dididik berbagai ilmu tentang Islam.
Karena sejak kecil sudah di asuh oleh Sayyid Taslim, maka tidak heran
jika Beliau juga sudah dianggap seperti anaknya sendiri, sehingga pada
waktu khitan pun, keluarga Sayyid Taslim lah yang mengkhitan Beliau.
Setelah dewasa, Sayyid Taslim melarang Muh. Kahfi untuk tetap bermukim
di Tirip, sebab menurut Beliau, bukan di Tirip lah seharusnya Muh. Kahfi
hidup karena Sayyid Taslim yakin bahwa kelak Muh. Kahfi akan menjadi
seorang ulama besar di daerah asalnya seperti Leluhurnya dahulu.
Selanjutnya
Sayyid Taslim mengantar Muh. Kahfi pulang ke Kebumen, akan tetapi bukan
diantar pulang ke Banjursari ( tempat orangtuanya ) melainkan ke desa
Somalangu. Sesampainya di desa Somalangu, Sayyid Taslim memberitahukan
kepada Muh. Kahfi bahwa didesa inilah dahulu pendahulunya ( Syekh Kahfi
Awal ) bermukim dan mendirikan Pondok. Sayyid Taslim juga memberitahukan
bekas Pondok Syekh Kahfi Awal yang pada waktu itu sudah tinggal
pondasinya saja. Lokasi tersebut saat itu barada di atas tanah yang
telah menjadi milik salah seorang penduduk setempat. Tanah tersebut
kemudian dibeli oleh Sayyid Taslim dari pemilik waktu itu dan
memberikannya kepada murid kesayangan Beliau yang sudah seperti putranya
sendiri itu dan berpesan agar Muh. Kahfi bermukim ditempat itu dan
membangun kembali pondok untuk meneruskan syiar Islam pendahulunya.
Sejak itulah pondok Somalangu baru ( periode ke 2 ) berdiri. Untuk
membedakan maka kemudian ditambahlah nama "Awal " di belakang Muh. Kahfi
pendiri pondok pertama dan nama " Tsani " di belakang Muh. Kahfi
pendiri pondok ke 2. ( riwayat ditulis
dari KH. Nawawi Abu Hisyam Adikarso / Gus Wawi Kebumen sebagai keturunan
dari Kyai Sayydi Taslim basayban Tirip ).
yoh.. diwaca : Ngumpulake balung Pisah, memayu hayuning diri, keluarga, nungsa lan bangsa tanah Dhawa PANCASILA RI.
Ya,a sip
BalasHapus